Sabtu, 20 Oktober 2012

TIPS Perbaikan Komputer “Harddisk”

Gejala : Hati-hati dalam Update Bios, ketika meng-Update anda keliru memilih versi Bios, PC jadi tidak jalan bahkan anda tidak dapat masuk ke BIOS. Solusi : Biasanya Update tidak dapat dibatalkan, hanya jenis Motherboard tertentu yang memiliki backup BIOS pada Chip-nya, Disitu tersimpan jenis asli BIOS yang tidak dapat dihapus, untuk dapat merestore-nya anda tinggal memindahkan Posisi Jumper khusus yang biasanya sudah ada petunjuk di buku manualnya. Kemudian hidupka PC dan tunggu 10 detik, BIOS yang asli telah di Restore, kembalikan Posisi Jumper pada posisi semula, dan PC siap dijalankan kembali. Jika Motherboard tidak memiliki pasilitas tersebut, Chip BIOS harus dikirim ke Produsen, Jenis BIOS dapat anda lihat di buku manualnya. Berhati-hati dalam pemasangannya jangan sampai kaki IC BIOS patah atau terbalik Posisinya. Gejala : CPU mengeluarkan suara Beep beberapa kali di speakernya dan tidak ada tampilan ke layar monitor, padahal monitor tidak bermasalah. Solusi : Bunyi Beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu dari BIOS, Bunyi tersebut menunjukan jenis kesalahan apa yang terjadi pada PC, Biasanya kesalahan pada Memory yang tdk terdeteksi, VGA Card, yang tidak terpasang dengan baik, Processor bahkan kabel data Monitor pun bisa jadi penyebabnya.Silahkan anda periksa masalah tersebut. Berikut Pesan kesalahan BIOS Bunyi kesalahan BIOS biasanya tidak semua Motherboard menandakan kesalahan yang sama tergantung dari jenis BIOS nya. [AMI BIOS] Beep 1x : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 6x : Kesalahan Gate A20 – Menunjukan Keyboard yang rusak atau IC Gate A20-nya sendiri, Beep 8x : Grapihic Card / VGA Card tidak terpasang dengan baik atau Rusak, Beep 11x : Checksum Error, periksa Batre Bios, dan ganti dengan yang baru. [AWARD BIOS] Beep 1x Panjang : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak, Beep 1x Panjang 2x Pendek : Kerusakan Pada Graphic Card (VGA), Periksa bisa juga Pemasangan pada slotnya tidak pas (kurang masuk), Beep 1x Panjang 3x Pendek : Keyboard rusak atau tidak terpasang. Beep Tidak terputus / bunyi terus menerus : RAM atau Graphic Card tidak terdeteksi. Batrey CMOS Rusak / Lemah Gejala : Muncul Pesan CMOS Checksum Vailure / Batrey Low, diakibatkan tegangna yang men-supply IC CMOS/BIOS tidak normal dikarenakan batrey lemah, sehingga settingan BIOS kembali ke Default-nya/setingan standar pabrik, dan konfigurasi Hardware harus di Set ulang. Solusi : Segera Ganti Batrey nya Gejala : CPU yang sering Hang? Solusi : Ada beberapa faktor terjadi hanging diantaranya : Ada BadSector di Harddisk, Ada Virus, Ada masalah di Hardware seperti Memory Kotor/Rusak, MBoard Kotor/Rusak, Cooling Fan perputaran fan nya sudah lemah, Power Supply tidak stabil…..sebaiknya jangan dipaksakan untuk digunakan karena akan berakibat lebih fatal, silahkan hub: kami untuk dapat mengatasi masalah tersebut Gejala : Komputer sering tampil blue screen apa penyebabnya? Solusi : Pesan Blue Screen bisa disebabkan system windows ada yang rusak, Bisa dari Memory, Bisa dari hardisk, bisa dari komponen lainnya, tergantung pesan blue screen yang ditampilkan. Gejala : Komputer jadi lebih lambat dari sebelumnya, padahal awalnya tidak begitu lambat Solusi : Penyebab komputer anda prosesnya lambat ada beberapa faktor yaitu : Space hardisk terlalu penuh, terlalu banyak program / software yang memakan space harddisk dan memory, ada virus, harddisk badsector.

TIPS Perbaikan Komputer “Harddisk”

Gejala : Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu proses tidak berlanjut dan diam beberapa saat tidak langsung masuk ke operating system, dan kemudian di layar monitor ada pesan “harddisk error, harddisk Failur, setelah itu muncul pesan “press F1 to continou” setelah kita menekan tombol F1 tidak masuk Operating system dan muncul pesan “Operating system not found”. Solusi : Periksa kabel tegangan dan kabel data yang masuk ke harddisk apakah longgar, sebaiknya dikencangkan, kemudian nyalakan dan coba anda dengarkan apakah suara yang keluar dari harddisk normal, jika tidak normal berati harddisk rusak di controllernya. Gejala : Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu muncul pesan “Operating system not found”. Solusi : Ada kemungkinan Operating system rusak, bisa diatasi dengan install ualng atau jika OS anda menggunakan windows 2000/XP ada Fasilitas Repairnya. atau ada kemungkinan juga harddisk anda tidak terdeteksi dan lakukan langkah diatas Gejala : harddisk bad sector? Solusi : Ada beberapa faktor penyebab terjadi bad sector diantaranya, tegangan listrik tidak stabil, sering terjadi putusnya aliran listrik secara mendadak, setelah pemakaina tidak di shot down, pemakaian yang terlalu lama, ada 2 jenis bad sector yaitu fisik dan software…..Untuk mengatasinya ada beberapa cara, diantaranya menggunakan software untuk menghilangkan badsector….pembahan lebih lanjut ada di eBook Metode perbaikan komputer dan bisa anda dapatkan.

Gejala Komputer Yang Terinfeksi Virus & Cara Mengatasi/Membersihkan Virus Komputer Kita

Virus Komputer, Berbahayakah ? Pernahkah komputer anda terinfeksi virus ? Virus Komputeryang tidak merusak tidaklah begitu mengganggu, tetapi jika sebaliknya cukup membuat kita sibuk berhari-hari. Sebelum melangkah lebih jauh ada baiknya kita mengetahui gejala gejala komputer yang terinfeksi virus 1. Komputernya lelet banget jalannya seperti zombie. 2. Tiba-tiba diam tanpa aba aba dan tidak ada respon. 3. Blue screen atau crash dan kemudian restart. 4. CDROM, Harddisk, Floopy dan USB drive tidak bisa diakses 5. Tampilan user interface berubah 6. Alat input seperti keyboard atau mouse tidak bisa di kontrol Jadi apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah virus jika terlanjut terinfeksi ? 1. Keluar dari aplikasi yang sedang berjalan dan segera matiin komputernya. 2. Cabut harddisk yang telah terinfeksi, lakukan prosedur backup data yang penting terdahulu. 3. Pindahkan posisi jumper harddisk menjadi slave, kemudian pasang di komputer lainya yang telah terinstall anvirus yang up-to-date. 4. Scan harddisk yang terinfeksi virus 5. Harddisk yang telah di bersihkan dari virus, di test apakah telah berfungsi dengan benar 6. Jika Step 5 gagal, disarankan menformat dan menginstall kembali sistem operasinya karena itu cara yang paling aman dari penghapusan virus secara permanen.

Apa itu RAID ...... ?

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmLZbEUDGL-AE3hPgw9-lVwQZzo68ewVgHuXsPBy70JUjoJQCSYlLr2GEHW_7WtkIBVV5-JS4uu8wn00ItDa1blVHM_-pwiTz7V7zyqkGidh-r84TUqmsgsvTD8CMExyRsJFptIfw1zoAE/s1600/raid5+array.jpg RAID (Redundant Array Independent Disk) adalah satu fitur teknologi baru pada sistem komputer. Dengan RAID maka Hard Disk akan bekerja lebih cepat karena menggambungkan kemampuan dua Hard Disk atau lebih secara bersamaan. RAID harus menggunakan minimal dua buah HDD yang identik, baik dari sisi interface, teknologi, kapasitas, RPM dan lain-lain. Hampir semua motherboard server memiliki konfigurasi RAID terintegrasi didalamnya, termasuk yang berbasiskan Intel platform. Minimal motherboard tersebut memiliki fungsi RAID yang paling standar, yaitu RAID 0 dan 1. RAID sendiri memiliki berbagai level seperti RAID 2, 3, 4, 5, 10 dan 50. Tapi yang paling familier digunakan pada server adalah RAID 0, 1, 5, 10 dan 50 saja. Ada dua macam controller RAID didalam sistem server, yaitu yang bersifat on-board (terintegrasi dengan chipset utama) dan Add-in Card (modul card tambahan). Pada motherboard Intel, fitur on-board dapat ditemukan pada motherboard Intel Server Board S5000PSL dan S5000PAL. RAID berupa add-in card dari Intel seperti SRCSASJV (RAID 0, 1, 5, 6, 10, 50 dan 60 dan SRCU42X (RAID 0, 1, 5, 10, 50). Beberapa contoh konfigurasi RAIDImajinasikan ada sebuah file data dengan nama “ABC” yang akan disimpan dalam HDD yang dikonfigurasi dengan varian RAID dibawah : RAID 0 berfungsi sebagai stripping, yaitu teknik memecah data “ABC” kedalam beberapa blok data, kita sebut saja blok ABC01, ABC02, ABC03, ABC04, dan seterusnya. Masing-masing blok ini disimpan pada dua HDD berbeda secara parallel, misalnya HDD1 menyimpan blok ABC01, ABC03, ABC05 dan seterusnya dan HDD2 menyimpan blok ABC02, ABC04, ABC06 dan seterusnya. Dengan teknik ini maka performa akan meningkat karena data kapasita besar tidak perlu masuk antrian pada HDD tunggal yang memiliki kapasitas I/O terbatas. Artinya pada saat akses data langsung dilayani oleh dua kapasitas I/O dimasing-masing HDD. Cara kerja RAID 0 Cara kerja RAID 0 RAID 0 minimal menggunakan 2 HDD, dan menggabungkannya seolah-olah sebagai sebuah HDD tunggal didalam sistem. Misalnya, ada dua unit HDD SATA 80 GB dikonfigurasi sebagai RAID 0 maka sistem server akan mengenalinya sebagai HDD tunggal dengan kapasitas 160 GB. Dengan konfigurasi ini diharapkan performanya akan meningkat dengan mengandung dua kontroller HDD yang bekerja parallel. RAID 0 kadang dianggap bukan bagian RAID karena tidak bersifat “Fault-Tolerance”, yaitu kemampuan untuk mencegah kegagalan sistem seperti varian RAID lainnya. RAID 1 berfungsi sebagai mirroring, yaitu saling backup antara dua HDD. Tekniknya adalah dengan cara memecah data “ABC” menjadi blok data ABC01, ABC02, ABC03 dan seterusnya lalu semuanya disimpan pada HDD1 (HDD utama) dan HDD2 (HDD backup) secara identik. Artinya HDD1 menyimpan blok ABC01, ABC02 dan ABC03, maka HDD2 juga menyimpan data yang sama persis. Kemampuan ini disebut sebagai mirroring, dimana jika terjadi kerusakan data pada HDD utama, maka data dapat direcovery langsung dari HDD backup karena menyimpan data yang identik. Cara kerja RAID 1 Cara kerja RAID 1 RAID 1 minimal menggunakan 2 HDD. Jika terdapat dua HDD 80GB dengan kapasitas total 160GB maka sistem hanya akan mengenalinya sebagai HDD 80GB saja, karena HDD satunya berfungsi sebagai backup. RAID 1 merupakan fungsi yang paling mendasar dari seluruh varian RAID karena memiliki “Fault-Tolerance” yang baik. RAID 0 + 1 merupakan perpaduan antara fungsi RAID 0 dan RAID 1 secara bersamaan. Jika satu server mengimplementasikan RAID 0 + 1, maka akan mendapatkan benefit performa stripping dan mirroring sekaligus. Cara kerja RAID 0 + 1 Cara kerja RAID 0 + 1 RAID 5 berfungsi sebagai Interleaved Block Parity, yaitu sebuah konfigurasi RAID dengan pengecekan parity yang tersebar pada seluruh HDD. Parity merupakan teknik pengecekan dan perbaikan bit-bit data yang tersimpan pada setiap blok data dengan cara membandingkan sistem biner-nya. RAID 5 menggunakan minimal tiga unit HDD. Cara kerja RAID 5 Cara kerja RAID 5 Misalnya digunakan 3 buah HDD pada RAID 5, maka HDD1 akan menyimpan blok data A01, A02, A03 dan parity 01 pada HDD1. Lalu blok B01, B02, B03 dan parity 02 disimpan pada HDD2. Dan terakhir C01, C02 dan C03 dan parity 03 disimpan pada HDD03. Dengan teknik ini maka keseluruhan data pada HDD akan aman karena di backup oleh HDD lainnya dan parity yang tersebar ke masing-masing HDD tersebut.RAID 10 merupakan perpaduan antara RAID 1 dan RAID 0. Dengan teknik ini maka blok data ABC disimpan layaknya RAID 1 lalu masing-masing bagian disimpan secara stripping seperti layaknya RAID 0. Misalnya blok data ABC disimpan secara stripping menjadi ABC[01] dan ABC[02] di dua HDD. Pada masing-masing grup HDD, yaitu ABC[01] data disimpan secara mirroring pada dua HDD. RAID 10 memerlukan minimal empat unit HDD. Cara kerja RAID 10 Cara kerja RAID 10 RAID 50 merupakan perpaduan antara RAID 5 dan RAID 0. Dengan teknik ini maka blok data akan dipecah menjadi 2, misalnya ABC[01] dan ABC[02] lalu disimpan dengan teknik stripping yaitu memecah dan membaginya secara parallel. Baik ABC[01] dan ABC[02] pada masing-masing grupnya akan disimpan menggunakan konfigurasi RAID 5, sehingga pada satu grup memerlukan tiga unit HDD. Secara keseluruhan, RAID 50 menggunakan minimal enam unit HDD. Cara kerja RAID 50 Cara kerja RAID 50 Source :http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Faktor-faktor_penting_sistem_Server Menganalisa Penyebab Terjadinya BlueScreen22 Oktober 2010 11:01Sebenarnya untuk mencari penyebab terjadinya BlueScreen dapat kita analisa dari informasi yang terlihat pada tampilan BlueScreen itu sendiri. Tetapi sayang informasi yang ditampilkan sering bersifat teknis dan berupa error code yang bagi orang awam seperti saya sulit untuk dimengerti.

Memperbaiki Komputer Sering Restart

Diantara beberapa masalah atau kerusakan yang sering terjadi pada sebuah komputer adalah kondisi dimana komputer sering restart sendiri. Kondisi komputer sering restart ini tentu saja sangat menjengkelkan terutama apabila kita sedang melakukan pekerjaan kemudian secara tiba-tiba komputer restart sendiri sedangkan kita belum sempat menyimpan dokumen atau menyelesaikan pekerjaan tersebut. Menurut pengalaman saya pribadi terdapat beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan komputer sering restart sendiri, diantaranya adalah: 1. Komputer sering restart karena Processor kepanasan Processor yang kepanasan (overheat) adalah salah satu penyebab utama komputer anda atau sering restart sendiri. Untuk mengecek terjadinya overheat pada Processor dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya: Melihat kondisi temperatur pada menu Hardware Monitor di BIOSMenggunakan program monitoring temperatur seperti misalnya CPUID Hardware MonitorMengecek secara manual yaitu dengan membuka casing CPU dan meraba sendiri temperatur pada bagian Pendingin (Cooler) Processor.Penyebab utama dari Processor yang kepanasan ini juga terdapat beberapa hal: Kondisi kipas angin (fan) yang terdapat pada pendingin Processor yang sudah tidak optimal (misalnya macet karena debu)Menumpuknya debu pada sirip-sirip Pendingin Processor, ini adalah hal yang sering terjadi terutama apabila ruangan tempat peyimpanan komputer berdebu.Sudah keringnya atau bahkan tidak adanya thermal paste yang merekatkan antara Processor dan Pendinginnya.Kondisi ruangan tempat penyimpanan komputer yang memang panas. Untuk mengatasi komputer sering restart karena Procesor kepanasan (overheat) ini kita bisa melakukan beberapa hal diantaranya:Senantiasa membersihkan debu yang terdapat dalam Casing CPU dan Pendingin Processor. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan kuas cat yang bersih dan vacum cleaner kecil.Menggunakan thermal paste sebagai penghubung yang merekatkan bagian Processor dan Pendingin. Untuk thermal paste yang sudah kering sebaiknya diganti.Menyimpan komputer diruangan yang tidak terlalu panas (lebih baik ber-AC). Seandainya terpaksa harus menyimpan komputer di ruangan yang cukup panas, maka sebaiknya lengkapi casing CPU dengan kipas angin tambahan.Menggunakan program monitoring temperatur seperti misalnya CPUID Hardware Monitor untuk mengetahui secara dini kondisi overheat pada Processor. Program ini dapat Anda download di ... atau klik disini. Screenshootnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 2. Komputer sering restart karena Power Supply yang kekurangan daya Penyebab kedua komputer sering restart adalah kurangnya daya atau sudah tidak optimalnya bagian Power Supply yang mensupply daya pada CPU. Hal ini bisa terjadi misalnya karena macetnya atau matinya Kipas angin (fan) yang terdapat pada power supply, sehingga terjadi overheat pada komponen Power Supply itu sendiri. Apabila anda merasa curiga dengan perporma Power Supply yang terpasang sebaiknya ganti dulu bagian power Supply ini dengan Power Supply yang terbukti berfungsi baik. Untuk keperluan komputer sekarang, sebaiknya pakailah sebuah Power Supply dengan daya minimal 530 Watt. 3. Komputer sering restart karena VGA Card rusak Komputer sering restart sendiri juga bisa terjadi karena rusaknya bagian VGA Card yang terpasang pada slot AGP atau PCI. Biasanya VGA Card yang rusak akan terasa cepat panas pada bagian pendinginnya, selain itu tampilan gambar pada layar monitorpun menjadi rusak. Untuk itu apabila komputer Anda sering restart ada baiknya juga untuk mengecek komponen tersebut. 4. Komputer sering restart karena Hardisk bad sector Sebuah hardisk yang rusak atau bahkan terdapat bad sector didalamnya dapat menjadi penyebab komputer menjadi hang, muncul pesan bluescreen of deadth atau komputer ga bisa booting dan me-restart terus. Untuk mencegah keruksakan sekaligus memperbaiki hardisk tersebut kita bisa menjalankan program scandisk/checkdisk, men-defrag hardisk secara teratur dan pastikan selalu mematikan komputer dengan menekan tombol shutdown. 5. Komputer sering restart karena RAM rusak RAM yang rusak juga bisa menyebabkan komputer sering restart, hal ini pernah saya alami beberapa waktu yang lalu. Saat itu komputer selalu restart ketika dinyalakan meskipun saya telah memastikan tidak ada masalah dengan hardware yang lain, komputer tetap tidak bisa booting dan selalu restart meskipun masuk ke windows safe mode. Saya kemudian mengganti RAM yang terpasang, dan akhirnya komputer bisa berjalan normal kembali.

Misteri Beep Di Motherboard

Terdapat beberapa jenis model BIOS (Basic Input Output System) pada motherboard komputer anda. Pernahkah anda mendegar bunyi BEEP pada komputer sewaktu menghidupkan komputer? Jika pernah mendengar bunyi BEEP, bagaimana anda bisa menafsirkan bunyi BEEP tersebut maksudnya apa? Di bawah ini saya sertakan beberapa jenis model BIOS yang populer. * Ami BIOS 1. Bunyi BEEP hanya sekali saja. Kemungkinan RAM (Random Access Memory) ada masalah atau tidak terpasang dengan benar. 2. BEEP sebanyak enam kali Kemungkinan keyboard komputer anda sudah rusak atau tidak terpasangkan dengan betul pada P/S2 port atau USB port. 3. BEEP sebanyak delapan kali Kemungkinan VGA (Video Graphics Array) card atau graphic card komputer anda ada masalah atau tidak terpasang dengan benar. 4. BEEP sebanyak 11 kali Checksum Error yaitu kemungkinan bateri CMOS komputer anda pada motherboard bermasalah atau habis. Coba Anda tukar bateri CMOS dengan yang baru jika mengalami masalah ini. * Award BIOS 1) Bunyi BEEP yang panjang Memori RAM pada komputer anda ada masalah atau tidak terpasang dengan benar. 2) 1 BEEP panjang dan 2 BEEP pendek VGA Card atau Graphic Card ada masalah atau tidak terpasang dengan benar. 3) 1 BEEP panjang, 3 BEEP pendek Kemungkinan keyboard komputer anda bermasalah atau tidak terpasang dengan benar pada P/S2 port atau USB port. 4) Bunyi BEEP yang panjang (contiuouns BEEP) RAM atau VGA card komputer anda tidak dipasang dengan benar. * Pheonix BIOS 1.) 1 BEEP, 1 BEEP dan 4 BEEP Disebabkan BIOS komputer anda tidak berfungsi. Coba lakukan clear BIOS / CMOS. 2) 1 BEEP, 2 BEEP dan 1 BEEP Disebabkan motherboard komputer anda yang sudah rusak. 3) 1 BEEP, 3 BEEP dan 1 BEEP RAM komputer anda mungkin bermasalah atau tidak terpasang dengan benar. 4) 3 BEEP, 1 BEEP dan 1 BEEP Disebabkan karena masalah motherboard komputer anda. 5) 3 BEEP, 3 BEEP dan 4 BEEP VGA atau graphic card komputer anda bermasalah atau tidak terpasang dengan benar. Semoga bermanfaat

Memperbaiki Instalasi

Jika Windows XP Anda rusak (corrupted) dimana Anda tidak mempunyai sistem operasi lain untuk booting. Anda dapat melakukan perbaikan instalasi (Repair Install) yang bekerja sebagaimana setting (pengaturan) yang awal. Berbagai macam file atau data yg bsa mengakibatkan corrupt. Sebagai acuan saya menyebutkan 4 macam contoh. NTOSKRNL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt) Jika Anda mendapati pesan error bahwa "NTOSKRNL not found" / NTOSKRNL tak ditemukan, lakukan: - Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut. - Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R. - Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai. - Biasanya #1 - Pindahlah ke drive CD Drive Anda berada. - Tulis: CD i386 - Tulis: expand ntkrnlmp.ex_ C:\Windows\System32\ntoskrnl.exe - Jika Windows XP Anda terinstal di tempat lain, maka ubahlah sesuai dengan lokasinya. - Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT HAL.DLL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt) Jika Anda mendapatkan error berkenaan dengan rusak atau hilangnya file hal.dll, ada kemungkinan file BOOT.INI mengalami salah konfigurasi (misconfigured). - Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut. - Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R. - Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai. - Biasanya #1 - Tulis: bootcfg /list Menampilkan isi/masukan pada file BOOT.INI saat ini - Tulis: bootcfg /rebuild Memperbaiki konfigurasi dari file BOOT.INI - Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT Direktori \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG rusak atau hilang Jika Anda mendapatkan error dengan tulisan: "Windows could not start because the following files is missing or corrupt \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SYSTEM or \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SOFTWARE" - Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut. - Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R. - Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai. - Biasanya #1 - Masukkan password administrator jika diperlukan. - Tulis: cd \windows\system32\config - Berikutnya tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan: - Tulis: ren software software.rusak ATAU ren system system.rusak - Berikutnya lagi juga tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan: - Tulis: copy \windows\repair\system - Tulis: copy \windows\repair\software - Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT NTLDR atau NTDETECT.COM tak ditemukan (NTLDR or NTDETECT.COM Not Found) Jika Anda mendapati error bahwa NTLDR tak ditemukan saat booting: a. Untuk partisi tipe FAT - Silakan Anda melakukan booting dari disket Win98 Anda dan salinlah file NTLDR atau NTDETECT.COM dari direktori i386 ke drive induk/akar (root) C:\ b. Untuk partisi tipe NTFS - Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut. - Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R. - Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai. - Biasanya #1 - Masukkan password administrator jika diperlukan. - Masukkan perintah berikut, dimana X: adalah alamat drive dari CD ROM Anda (Sesuaikan!). - Tulis: COPY X:\i386\NTLDR C\: - Tulis: COPY X:\i386\NTDETECT.COM C:\ - Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

Tips mempercepat booting

Dalam blog ini saya mencoba untuk memberi tips dan trik windows XP yang tentunya buat mengoptimalkan kinerja windows XP masing-masing. buat permulaan kita coba mempercepat proses booting. pas ti sangat membosankan harus nunggu beberapa lama buat masuk ke Windows. nih triknya biar lebih cepet.. 1. klik run trus ketik msconfig lalu enter 2. pilih tab BOOT.INI trus ceklis di bagian /NOGUIBOOT. 3. pilih tab startup dan usahakan paling maksimal ada 10 startup saja. 4. berikutnya ke tab service, nah pada bagian ini coba untuk mematikan beberapa proses yang tidak dibutuhkan..Usahakan jumlah service yang ter-load tidak lebih dari 25. 5. Windows XP memang tampak begitu memukau pada tampilannya. Jika kebutuhan utama Anda adalah kecepatan dan bukan keindahan, setting ulang interface ini dapat menambah kecepatan. Masuk ke System Properties, pilih tab Advanced. Setting ulang pada pilihan Performance. Kemudian pilih “Adjust for Best Performance” pada tab Visual Effects. 6. Menghilangkan wallpaper dan minimalisasi jumlah desktop icon juga dapat mempercepat PC Anda. Kurangi jumlah desktop icon seminim mungkin. 7. Menghilangkan bunyi pada event Start Windows juga akan mempercepat proses boot. Mau lebih cepat lagi? Pilih “No Sounds” pada sound scheme. 8. erapa jumlah font yang terinstal pada Windows Anda? Makin banyak jumlah font yang terinstal akan menambah berat beban kerja PC Anda. Windows secara default menyertakan sejumlah kurang dari 100 font. Usahakan jumlah font yang terinstal pada kisaran 150 font. 9. Anda rajin meng-update driver? Bagus. Namun tahukah Anda, file-file yang digunakan driver lama Anda dapat memperlambat PC. Cara paling mudah menggunakan utility tambahan seperti Driver Cleaner. Utility ini membersihkan driver nVidia dan ATI terdahulu. Driver Cleaner 3.0, juga dapat membersihkan driver lama beberapa chipset motherboard, sound card, dan lain-lain. Mempercepat Booting (bag2) Mungkin anda pernah mengalami booting windows yang sangat lambat.pasti sangat bosan kan nunggunya..apalagi kalau anda sedang diburu waktu. Berikut langkah-langkahnya agar booting windows anda menjadi lebih cepat : Langkah 1 : Buka aplikasi notepad Ketikkan “del c:\windows\prefetch\ntosboot-*.*/q” (Tanpa tanda kutip )dan save as dengan nama ntosboot.bat dalam drive c:\ Langkah 2 : Lalu klik menu Start–>Run–> dan ketikkan gpedit.msc Langkah 3 : Klik Computer Configuration–>Windows Settings–>Script–>lalu klik 2 kali pada Shutdown Langkah 4 : Dalam Windows Shutdown Properties klik add lalu browse. lalu cari letak file ntosboot.bat yang anda buat tadi dan klik open Langkah 5 : Lalu klik OK ,Apply dan OK sekali lagi untuk menyelesaikannya Langkah 6 : Lalu klik menu Start–>Run–> dan devmgmt.msc Langkah 7 : Klik IDE ATA/ATAPI controllers–>Primary IDE Channel ( Klik 2 kali untuk membuka properties ) Langkah 8 : Pilih Advanced Settings Pada Device 0 atau Device 1 Ganti Device Type menjadi None ( Ganti saja pilihan Device Type yang tidak terkunci ) Langkah 9 : Klik IDE ATA/ATAPI controllers–>Secondary IDE Channel ( Klik 2 kali untuk membuka properties ) Ulangi seperti Langkah 8 Langkah 10 : Restart Komputer anda dan anda bisa lihat perubahannya. semoga dengan itu bisa sedikit lebih cepat.. dan selamat mencoba..

Cara Instalasi Windows XP

Cara Instalasi Windows XP 1. Atur proses boot agar dapat membaca CD terlebih dahulu , caranya :- Masuk setup bios (silahkan tekan tombol DEL/F2/F10, tergantung komputernya, untuk memastikan silahkan cari tulisan Press DELL/F2/F10 to setup saat pertama kali menyalakankomputer)- Pilih menu Advanced Chipset Features, tekan enter- Atur first boot device menjadi CDRom- Atur second boot device menjadi HDD-0 atau hardisk pertama- Tekan ESC- Pilih menu save & exit setup (atau tekan F10)- Pilih Y atau OK, tekan enter2. Komputer akan restart3. Masukkan CD Windows XP bootable4. Akan muncul pesan Press any key to boot from CD …. (silahkan tekan sembarang tombol agar CDWindows XP bootable dapat dibaca).5. Jika lancar selanjutnya akan muncul pesan :Welcome to setupThis portion of the setup program prepares Microsoft ® Windows ® XP to run your computer.- To setup windows XP, press enter.- To repair a windows XP installation using recovery console, press R.- To quit setup without installing windows XP, press F3.Tekan enter (setup windows XP)6. Jika lancar selanjutnya akan muncul pesan :License Agreement, dan seterusnya…..Tekan F8 (Agree)7. Jika lancar selanjutnya akan muncul pesan jenis instalasi, dibawah akan muncul pilihan :F3 = quit R = repair Esc = don’t repairTekan Esc8. Jika lancar selanjutnya akan muncul pesan untuk memilih partisi tempat file windows akan disimpan , pilih partisi C, tekan enter9. Jika lancar selanjutnya akan muncul pesan untuk memilih type format hardisk, pilih NTFS (quick) ,tekan enter. 10. Jika lancar selanjutnya akan berlangsung proses format drive C11. Jika lancar selanjutnya akan berlangsung proses mengcopy file instalasi.12. Jika lancar selanjutnya computer akan restart.13. Selanjutnya akan muncul pesan Press any key to boot from CD …. (biarkan saja) supaya prosesbooting beralih ke hardisk.14. Proses instalasi akan berlangsung,15. Beberapa menit (sekitar 5 menit) proses berlangsung, kita akan diminta untuk mengatur waktu (jam / tanggal), dan regional (pilih Bangkok-Jakarta)16. Setelah itu kita diminta memasukkan 25 digit serial number, karena itu sebelum proses instalasiberlangsung catat terlebih dahulu serial numbernya, setelah itu proses instalasi akan berlanjut, jikalancar computer akan restart.17. Selanjutnya masuk windows untuk pertama kali, tekan next di bagian kanan bawah.18. Silahkan isi user name , jika sebelum atau setelahnya ada proses sambungan ke internet silahkan di skip prosesnya.19. Windows XP siap kita gunakan.20. Catatan tambahan, jika di drive C masih ada file dan folder windows yang lama, maka setelahlangkah 8 akan muncul pesan bahwa drive C sudah ada file dan folder windows, pilih untuk mendelete file dalam folder tersebut, namun biasanya cara ini masih tetap menyisahkan filewindows yang lama.21. Supaya kapasitas hardisk optimal, ulangi proses dari awal (restart)22. Sampai di langkah 8, pilih drive C, kemudian pilih opsi mendelete partisi (lihat menu bagianbawah).23. Selanjutnya pilih kembali drive yang didelete tadi, pilih create partition (lihat menu bagian bawah).24. Akan muncul kapasitas hardisk yang akan dibuat partisi, langsung tekan enter aja (karena itukapasitas yang lama)25. Setelah tercipta drive C kembali, pilih kembali kemudian tekan enter26. Jika lancar selanjutnya akan berlangsung proses no 9 dan seterusnya sampai selesai.27. Yang perlu diperhatikan, bahwa proses di atas akan menyebabkan semua file di drive C atau difolder my document akan hilang (terhapus), jadi selamatkan dulu file-filenya, sebelum instalasi.28. Selamat mencoba

[TUTORIAL] Bagaimana cara memperbaiki Windows XP tanpa instalasi ulang

1. Memperbaiki Instalasi (Repair Install) Jika Windows XP Anda rusak (corrupted) dimana Anda tidak mempunyai sistem operasi lain untuk booting, Anda dapat melakukan perbaikan instalasi (Repair Install) yang bekerja sebagaimana setting (pengaturan) yang awal. - Pastikan Anda mempunyai kunci (key) Windows XP yang valid. - Keseluruhan proses akan memakan waktu kurang lebih 1/2 atau 1 jam, tergantung spek komputer Anda. - Jika Anda dimintai password administrator, sebaiknya Anda memilih opsi perbaikan (repair) yang kedua, bukan yang pertama. - Masukkan CD Windows XP Anda dan lakukan booting dari CD tersebut. - Ketika sudah muncul opsi perbaikan kedua R=Repair, tekan tombol R Ini akan memulai perbaikan. - Tekan tombol F8 untuk menyetujui proses selanjutnya “I Agree at the Licensing Agreement” - Tekan tombol R saat direktori tempat Windows XP Anda terinstal. Biasanya C:\WINDOWS Selanjutnya akan dilakukan pengecekan drive C: dan mulai menyalin file-file. Dan secara otomatis restart jika diperlukan. Biarkan CD Anda dalam drivenya. - Berikutnya Anda akan melihat sebuah gambar “progress bar” yang merupakan bagian dari perbaikan, dia nampak seperti instalasi XP normal biasanya, meliputi “Collecting Information, Dynamic Update, Preparing Installation, Installing Windows, Finalizing Installation”. - Ketika ditanya, klik tombol Next - Ketika ditanya untuk memasukkan kunci, masukkan kunci (key) Windows XP Anda yang valid. - Normalnya Anda menginginkan tetap berada dalam nama Domain atau Workgroup yang sama. - Komputer akan restart. - Kemudian Anda akan mempunyai layar yang sama sebagaimana pengaktifan sistem ketika instalasi normal. - Register jika Anda menginginkannya (biasanya tidak diperlukan). - Selesai Sekarang Anda bisa log in dengan account Anda yang sudah ada. __________________________________________________ 2. NTOSKRNL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt) Jika Anda mendapati pesan error bahwa “NTOSKRNL not found” / NTOSKRNL tak ditemukan, lakukan: - Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut. - Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R. - Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai. - Biasanya #1 - Pindahlah ke drive CD Drive Anda berada. - Tulis: CD i386 - Tulis: expand ntkrnlmp.ex_ C:\Windows\System32\ntoskrnl.exe - Jika Windows XP Anda terinstal di tempat lain, maka ubahlah sesuai dengan lokasinya. - Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT __________________________________________________ 3. HAL.DLL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt) Jika Anda mendapatkan error berkenaan dengan rusak atau hilangnya file hal.dll, ada kemungkinan file BOOT.INI mengalami salah konfigurasi (misconfigured). - Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut. - Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R. - Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai. - Biasanya #1 - Tulis: bootcfg /list Menampilkan isi/masukan pada file BOOT.INI saat ini - Tulis: bootcfg /rebuild Memperbaiki konfigurasi dari file BOOT.INI - Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT __________________________________________________ 4. Direktori \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG rusak atau hilang Jika Anda mendapatkan error dengan tulisan: “Windows could not start because the following files is missing or corrupt \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SYSTEM or \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SOFTWARE” - Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut. - Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R. - Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai. - Biasanya #1 - Masukkan password administrator jika diperlukan. - Tulis: cd \windows\system32\config - Berikutnya tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan: - Tulis: ren software software.rusak ATAU ren system system.rusak - Berikutnya lagi juga tergantung di bagian mana letak terjadinya kerusakan: - Tulis: copy \windows\repair\system - Tulis: copy \windows\repair\software - Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT __________________________________________________ 5. NTLDR atau NTDETECT.COM tak ditemukan (NTLDR or NTDETECT.COM Not Found) Jika Anda mendapati error bahwa NTLDR tak ditemukan saat booting: a. Untuk partisi tipe FAT - Silakan Anda melakukan booting dari disket Win98 Anda dan salinlah file NTLDR atau NTDETECT.COM dari direktori i386 ke drive induk/akar (root) C:\ b. Untuk partisi tipe NTFS - Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut. - Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R. - Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai. - Biasanya #1 - Masukkan password administrator jika diperlukan. - Masukkan perintah berikut, dimana X: adalah alamat drive dari CD ROM Anda (Sesuaikan!). - Tulis: COPY X:\i386\NTLDR C\: - Tulis: COPY X:\i386\NTDETECT.COM C:\ - Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT

Troubleshooting Instalasi Windows XP

1. Direktori \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG Rusak atau Hilang Jika Anda memperoleh pesan error sebagai berikut:"Windows could not start because the following files is missing or corrupt\WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SYSTEM or \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SOFTWARE" solusinya : - Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut. - Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R. - Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai. - Biasanya #1- Masukkan password administrator jika diperlukan. - Tulis: cd \windows\system32\config - Berikutnya tergantung di bagian mana letak terjadinyakerusakan: - Tulis: ren software software.rusak atau ren system system.rusak - Berikutnya lagi juga tergantung di bagian mana letak terjadinya Kerusakan: - Tulis: copy \windows\repair\system - Tulis: copy \windows\repair\software - Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT 2. Cara Memperbaiki Instalasi (Repair Installation) Jika Windows XP Anda rusak atau corrupted dimana Anda tidak mempunyai sistem operasi lain untuk booting,Anda dapat melakukan perbaikan instalasi (Repair Installation) yang bekerja sebagaimana pengaturan (setting)yang awal.solusinya : - Pastikan Anda mempunyai kunci (key) Windows XP yang valid. - Jika Anda dimintai password administrator, sebaiknya Anda memilih opsi perbaikan (repair) yang kedua,bukan yang pertama. - Masukkan CD Windows XP Anda dan lakukan booting dari CD tersebut. - Kemudian akan muncul opsi perbaikan kedua R=Repair, tekan tombol R, Ini akan memulai perbaikan. - Tekan F8 untuk menyetujui proses selanjutnya "I Agree at the Licensing Agreement"- Tekan R saat direktori tempat Windows XP Anda terinstal. Biasanya C:\WINDOWSSelanjutnya akan dilakukan pengecekan drive C: dan mulai menyalin file-file.Dan secara otomatis restart jika diperlukan. Biarkan CD Anda dalam drivenya. - Berikutnya Anda akan melihat sebuah gambar "progress bar" yang merupakan bagian dari perbaikan,dia nampak seperti instalasi XP normal biasanya, meliputi "Collecting Information, Dynamic Update,Preparing Installation, Installing Windows, Finalizing Installation".- Ketika ditanya, klik Next- Ketika ditanya untuk memasukkan kunci, masukkan kunci (key) Windows XP Anda yang valid. - Normalnya Anda menginginkan tetap berada dalam nama Domain atau Workgroup yang sama.- Komputer akan restart.- Kemudian Anda akan mempunyai layar yang sama sebagaimana pengaktifan sistem ketika instalasi normal. - Register jika Anda menginginkannya (biasanya tidak diperlukan). - SelesaiSekarang Anda bisa log in dengan account Anda yang sudah ada. 3. Jika, NTOSKRNL Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt) Jika Anda mendapati pesan error sebagai berikut : "NTOSKRNL not found" atau dlam bahasa indo artinya NTOSKRNL tak ditemukan.solusinya : - Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut. - Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R. - Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai. - Biasanya #1- Pindahlah ke drive CD Drive Anda berada. - Tulis: CD i386- Tulis: expand ntkrnlmp.ex_ C:\Windows\System32\ntoskrnl.exe - Jika Windows XP Anda terinstal di tempat lain, maka ubahlah sesuai dengan lokasinya. - Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT- copy saja ntoskrnl.exe dari direktori system32 komputer teman anda ke direktori system32 anda dengan catatan hdd anda di jadikan slave terlebih dahulu di komputer teman anda/windows yang masih baik dan versi windowsnya sama SP1 dengan SP1, SP2 dengan SP2 dan tidak bisa sebaliknya. 4. File Rusak atau Hilang (Missing or Corrupt) Jika Anda mendapatkan pesan error berkenaan dengan rusak atau hilangnya file hal.dll, ada kemungkinan file BOOT.INI mengalami salah konfigurasi (misconfigured).solusinya : - Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut. - Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R. - Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai. - Biasanya #1- Tulis: bootcfg /listMenampilkan isi/masukan pada file BOOT.INI saat in i- Tulis: bootcfg /rebuildMemperbaiki konfigurasi dari file BOOT.INI- Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT 5. NTLDR atau NTDETECT.COM Tidak ditemukan Jika Anda mendapati error bahwa NTLDR tak ditemukan saat booting solusinya adalah: a) Untuk partisi tipe FAT Silakan Anda melakukan booting dari disket Win98 Anda dan salinlah file NTLDR atau NTDETECT.COMdari direktori i386 ke drive induk/akar (root) C:\ b) Untuk partisi tipe NTFS Masukkan CD Windows XP dan booting dari CD tersebut. - Pada saat muncul opsi R=Repair yang pertama, tekan tombol R. - Tekan angka sesuai dengan lokasi instalasi Windows yang ingin diperbaiki yang sesuai. - Biasanya #1- Masukkan password administrator jika diperlukan. - Masukkan perintah berikut, dimana X: adalah alamat drive dari CD ROM Anda (Sesuaikan!). - Tulis: COPY X:\i386\NTLDR C\: - Tulis: COPY X:\i386\NTDETECT.COM C:\ - Keluarkan CD Anda dan ketikkan EXIT- atau kopi saja NTDETECT.COM dan ntldr dari windows yang masih baik atau teman anda dan kopi ke direktori C:\ anda (jadikan hdd anda slave dahulu)6. Jika Master Boot Record error maka bisa diperebaiki dengan aplikasi WinImage dengan catatan HDD anda dijadikan Slave Dulu di komputer yang windowsnya masih baik, lalu insatall winimage dan pada bar disk pilih drive letter HDD windows anda yang rusak dan pilih menu edit Master boot record properties dan pilih reset dan jika ada warning jangan ragu pilih yes.

Kesalahan-kesalahan dalam merakit PC (oleh pemula)

Merakit PC merupakan sesuatu yang bukan hal sulit lagi, karena selain akses informasi yang mudah, komponen standar PC sekarang cenderung mudah untuk dipahami dan sangat intuitif, begitu pula dengan petunjuk-petunjuk yang sangat lengkap. namun hal tersebut tidak menjamin proses perakitan tidak luput dari kesalahan, baik yang sengaja diabaikan maupun yang tidak disengaja. Sudah hampir satu tahun saya merakit PC, dan sering sekali menemui beberapa kesalahan yang dilakukan oleh rekan-rekan saya sesama teknisi, dan juga beberapa kesalahan perakitan yang saya temui pada pc rakitan yang saya perbaiki. beberapa diantaranya dapat bekaribat fatal dan berpotensi mengakibatkan kerusakan permanen. berikut beberapa kesalahan yang sering saya temui berdasarkan pengalaman : 1. Cable management : Cable management atau dalam istilah “santai”-nya kerapihan kabel masih terkadang luput dari perhatian, sudah sering kali saya menemui kasus dimana kabel power CPU / CPU fan menjutai bebas di atas fan Processor, hal ini dapat menyebabkan kabel power tersangkut pada fan apabila keduanya bersentuhan, dan apabila fan tidak berjalan, cukup 30 menit, sistem akan berhenti karena prosesor berhenti bekerja akibat overheat. cable management selain memiliki fungsi estetika (kerapihan interior PC) juga membantu melancarkan aliran udara. lalu, bagaimana menata kabel yang baik?, satukan kabel antara satu dengan yang lain, bisa dengan kawat , cable ties, atau dengan selotip, tidak perlu harus sembunyi dibelakang mainboard, asal juntaian kabel jauh dari parts yang bergerak dan tidak bersliweran. selain itu, apabila beberapa kabel terangkai secara bersamaan namun terpisah (kabel power fan processor) , agar terlihat rapi, dapat diakali dengan memutar (plintir) kabel tersebut agar terikat satu sama lain. 2. Thermal Paste : thermal paste/ thermal compound menurut aturan hanya dapat digunakan sekali, dan apabila terlanjur membongkar, maka sisa thermal paste yang menempel harus dibersihkan dan diganti dengan yang baru, saya pernah menemukan PC yang mengalami masalah overheat, awalnya sang empunya mengeluh tentang komputernya yang begitu lambat, setelah di chek, pada bios, suhu processor menunjukkan angka 80 derajat celcius (cukup untuk menggoreng telur) , padahal fan processor masih bekerja, setelah di chek, bagian bawah heatsink sudah kering dan berongga, sang pemilik mengaku pernah membongkar untuk membersihkan debu pada heatsink, namun sayangnya tidak dibersihkan dan diberi thermal paste baru. panas yang berlebih dalam waktu lama merupakan penyebab utama kerusakan permanen pada processor. Sisa thermal paste, harus segera diganti 3. Processor fan mounting: isu renggangnya kipas peranah saya temukan pada board berbasis LGA 775, bagi yang kurang memahami cara pemasangannya, memang agak sedikit ribet dibandingkan socket am2/am2+/am3, menurut buku petunjuk cara yang benar yaitu dengan menekan kedua pin yang saling berhadapan (diagonal) secara bersamaan dan kedua pin lainnya sesudahnya juga secara bersamaan. namun kadang si pemasang lupa memperhatikan arah panah pada pin sebelum menancapkan, akibatnya pin tersebut terlepas secara tidak sengaja ketika komputer telah selesai dirakit. posisi pin/kaki fan yang benar sebelum di kencangkan. 4. Static electricity (listrik statis) : listrik statis merupakan listrik yang tidak bergerak (ya iyalah), listrik statis dapat termuat didalam tubuh, listrik statis bila terkonduksi ke perangkat PC yang sensitif terhadap ektrostatis, kemungkinan dapat menyebabkan kerusakan permanen . Hal ini sudah merupakan pengetahuan umum, namun kadang ada saja yang menyepelekan. bila tidak beresiko, untuk apa para pembuat perangkat komputer membungkus produknya dengan antistatic bag?? anti-static bag agar tubuh terbebas dari listrik statis, sebelum merakit kita dapat menggunakan anti static wrist (gelang anti listrik statis) namun barang ini merupakan salah satu barang wajib yang sepertinya sulit ditemukan, namun listrik statis tetap bisa dihilangkan dari tubuh dengan metode sederhana, yakni dengan menyentuh segala sesuatu yang terbuat dari logam (Misalnya case PC) dan beberapa cara lain yang bisa kita simak disini (klik) antistatic wrist selain tubuh, barang-barang disekitar kita juga dapat termuat listrik statis, oleh karena itu, ada baiknya pada saat meletakkan komponen PC (misal VGA/memory/mainboard), letakkanlah pada benda-benda yang sekiranya aman (meja kayu, kardus mainboard) dan hindari meletakkan diatas barang2 yang dapat memuat listrik statis (karpet bulu/wol/plastik). kasus kerusakan akibat listrik statis sifatnya probabilitas dan kemungkinan terjadinya sangat kecil, namun akan mengakibatkan kerusakan yg fatal apabila terjadi, oleh sebab itu, tindakan yang tepat adalah dengan menghindarinya. 5. HDD mounting (dudukan hardisk) : Isu ini mungkin tidak lagi terdengar, namun pada jaman kabel IDE masih populer, seringkali saya menemukan hdd yang dipaksakan tergantung pada 51/4 inch bay (tempat untuk DVD/CD-rom) karena alasan agar rapat dengan CD rom, sehingga bisa hanya menggunakan 1 kabel IDE, hal ini merupakan salah besar, karena pada dasarnya, mounting/ pemasangan dudukan setiap periferal harus rapat dalam case demi menghindari goyangan/getaran yang dapat mengganggu, terutama pada HDD. 6. Front panel connector : Beberapa orang terkadang lupa memperhatikan susunan pada front panel connector karena terburu-buru dalam merakit, akibatnya, beberapa indikator kadang tidak berfungsi, seperti led HDD activity/ power (on) led. meskipun simple dan sangat mudah di hafal, kenyataannya beberapa penguna mengalami kebingungan ketika hendak memasangnya kembali setelah membongkar motherboard mereka. berikut skema dasar. (updated): beberapa motherboard tertentu menggunakan susunan berbeda dari standar yang biasa digunakan(seperti pada gambar dibawah) ,dan harus membaca buku manual yang disertakan oleh motherboard. skema dasar pada Front panel connector 7. System/bios speaker :lupa dalam memasang system speaker memang tidak terlalu berdampak besar, namun pada dasarnya system speaker merupakan petunjuk awal manakala komputer mengalami trouble. bagi mereka yang mengerti, system speaker ini membantu dalam proses debugging, agar dapat segera mengetahui sumber kerusakan/error dan segera menanggulanginya. pada motherboard baru, terutama kelas high end, keberadaan system speaker mulai tergeser dengan pengaplikasian 7 phase/debug led display yang lebih mudah dimengerti/diartikan. System speaker & debug led 8. Finishing : dalam merakit PC ada kalanya terjadi kesalahan, oleh sebab itu ada baiknya tidak langsung menutup rapat case sebelum yakin sistem berjalan dengan benar (menyala) agartidak bekerja dua kali (bongkar pasang), dan apabila ada yang salah bisa langsung diperbaiki (misalnya ada kabel yang lupa tepasang), hal ini semata demi efisiensi waktu dan tenaga. Masih terdapat beberapa kesalahan-kesalahan lainnya, namun hal-hal tersebut diatas merupakan isu2 yang sering saya temukan dan yang

Persiapan Komponen dan Perlengkapan

Komponen komputer beserta perlengkapan untuk perakitan dipersiapkan untuk perakitan dipersiapkan lebih dulu untuk memudahkan perakitan. Perlengkapan yang disiapkan terdiri dari: • Komponen komputer • Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut dan sebagainya • Buku manual dan referensi dari komponen • Alat bantu berupa obeng pipih dan philips Software sistem operasi, device driver dan program aplikasi. Buku manual diperlukan sebagai rujukan untuk mengatahui diagram posisi dari elemen koneksi (konektor, port dan slot) dan elemen konfigurasi (jumper dan switch) beserta cara setting jumper dan switch yang sesuai untuk komputer yang dirakit.Diskette atau CD Software diperlukan untuk menginstall Sistem Operasi, device driver dari piranti, dan program aplikasi pada komputer yang selesai dirakit. Pengamanan Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah seperti kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan atau tumpahan cairan.Pencegahan kerusakan karena listrik statis dengan cara: • Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam pada casing sebelum memegang komponen untuk membuang muatan statis. • Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur rangkaian tetapi memegang pada badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen. Perakitan Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari: 1. Penyiapan motherboard 2. Memasang Prosessor 3. Memasang heatsink 4. Memasang Modul Memori 5. memasang Motherboard pada Casing 6. Memasang Power Supply 7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing 8. Memasang Drive 9. Memasang card Adapter 10. Penyelesaian Akhir 1. Penyiapan motherboard Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur jumper tegangan dapat merusak prosessor. 2. Memasang Prosessor Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati casing. Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda.Jenis socket 1. Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di motherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik, segitiga atau lekukan. 2. Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka. 3. Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak terdapat celah antara prosessor dengan socket. 4. Turunkan kembali tuas pengunci. Jenis Slot 1. Pasang penyangga (bracket) pada dua ujung slot di motherboard sehingga posisi lubang pasak bertemu dengan lubang di motherboard 2. Masukkan pasak kemudian pengunci pasak pada lubang pasak Selipkan card prosessor di antara kedua penahan dan tekan hingga tepat masuk ke lubang slot. 3. Memasang Heatsink Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor lewat konduksi panas dari prosessor ke heatsink.Untuk mengoptimalkan pemindahan panas maka heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas prosessor dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan permukaan kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas.Bila heatsink dilengkapi dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke konektor fan pada motherboard. 4. Memasang Modul Memori Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil. Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard.Setiap jenis modul memori yakni SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan posisi lekukan pada sisi dan bawah pada modul.Cara memasang untuk tiap jenis modul memori sebagai berikut. Jenis SIMM 1. Sesuaikan posisi lekukan pada modul dengan tonjolan pada slot. 2. Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap slot 3. Dorong hingga modul tegak pada slot, tuas pengunci pada slot akan otomatis mengunci modul. Jenis DIMM dan RIMM Cara memasang modul DIMM dan RIMM sama dan hanya ada satu cara sehingga tidak akan terbalik karena ada dua lekukan sebagai panduan. Perbedaanya DIMM dan RIMM pada posisi lekukan 1. Rebahkan kait pengunci pada ujung slot 2. sesuaikan posisi lekukan pada konektor modul dengan tonjolan pada slot. lalu masukkan modul ke slot. 3. Kait pengunci secara otomatis mengunci modul pada slot bila modul sudah tepat terpasang. 5. Memasang Motherboard pada Casing Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan (standoff). Cara pemasangannya sebagai berikut: 1. Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi lubang. 2. Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard. 3. Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan keluar dari lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada setiap dudukan logam. 4. Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada. 5. Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan kunci dengan sekerup. 6. Memasang Power Supply Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila power supply belum disertakan maka cara pemasangannya sebagai berikut: 1. Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang ke empat buah sekerup pengunci. 2. HUbungkan konektor power dari power supply ke motherboard. Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari konektor power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU. 7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing Setelah motherboard terpasang di casing langkah selanjutnya adalah memasang kabel I/O pada motherboard dan panel dengan casing. 1. Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy di motherboard 2. Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary pada motherboard. 3. Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel pada konektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk memasang. 4. Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang sekerup kembali. 5. Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse pada motherboard. 6. Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED, speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi konektor yang tepat. 8. Memasang Drive Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD adalah sama sebagai berikut: 1. Copot pelet penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing) 2. Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur seting jumper (sebagai master atau slave) pada drive. 3. Sesuaikan posisi lubang sekerup di drive dan casing lalu pasang sekerup penahan drive. 4. Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard (konektor primary dipakai lebih dulu) 5. Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk setiap pemasangan drive. 6. Bila kabel IDE terhubung ke du drive pastikan perbedaan seting jumper keduanya yakni drive pertama diset sebagai master dan lainnya sebagai slave. 7. Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive tambahan. 8. Floppy drive dihubungkan ke konektor khusus floppy di motherboard Sambungkan kabel power dari catu daya ke masing-masing drive. 9. Memasang Card Adapter Card adapter yang umum dipasang adalah video card, sound, network, modem dan SCSI adapter. Video card umumnya harus dipasang dan diinstall sebelum card adapter lainnya.Cara memasang adapter: 1. Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau rangkaian elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot ekspansi di motherboard 2. Pasang sekerup penahan card ke casing 3. Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada. 10. Penyelessaian Akhir 1. Pasang penutup casing dengan menggeser 2. sambungkan kabel dari catu daya ke soket dinding. 3. Pasang konektor monitor ke port video card. 4. Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada. 5. Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port mouse atau poert serial (tergantung jenis mouse). 6. Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker, joystick, dan microphone bila ada ke port yang sesuai. Periksa manual dari card adapter untuk memastikan lokasi port. Pengujian Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan program setup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS sebagai berikut: 1. Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara dari speaker. 2. Program FOST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yang terpasang dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan monitor kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep. 3. Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses eksekusi dari program POST. ekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS. 4. Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS. Beberapa seting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas hardisk dan boot sequence. 5. Simpan perubahan seting dan keluar dari setup BIOS. Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem OPerasi dengan urutan pencarian sesuai seting boot sequence pada BIOS. Masukkan diskette atau CD Bootable yang berisi sistem operasi pada drive pencarian. Penanganan Masalah Permasalahan yang umum terjadi dalam perakitan komputer dan penanganannya antara lain: 1. Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan oleh switch atau kabel daya belum terhubung. 2. Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan oleh pemasangan card belum pas ke slot/ LED dari hardisk, floppy atau CD menyala terus disebabkan kesalahan pemasangan kabel konektor atau ada pin yang belum pas terhubung

Rabu, 17 Oktober 2012

Selasa, 16 Oktober 2012

Mengatasi Error Saat Instalasi Windows XP

Kali ini lughot akan memberikan sedikit informasi kepada sobat tentang cara untuk mengatasi error Instalasi XP .. Pernahkah sobat ketika meng-install atau meng-upgrade komputer sobat dengan menggunakan CD setup Windows XP, mungkin mengalami satu atau lebih dari gejala berikut: GEJALA : * Komputer kamu restart sendiri pada interval/selang waktu yang acak. * Ketika pertama kali menghidupkan komputer, kamu akan menerima peringatan seperti berikut: Windows could not start because the following file is missing or corrupt : System32 \ DRIVERS \ pci.sys * Ketika kamu start komputer dengan menggunakan Windows XP Recovery Console atau memulai setup dari Windows XP CD-ROM, terdapat pesan error salah satu dari pesan kesalahan berikut: Setupdd.sys could not be loaded. Error code 4. atau : Setupdd.sys could not be loaded. Error code 7. PENYEBAB : Masalah ini dapat terjadi jika komputer kamu berisi komponen perangkat keras yang rusak atau tidak kompatibel dengan Windows XP. PENANGANAN : Nah, untuk mengatasi permasalahan setup Windows XP seperti telah disebutkan diatas, ikuti langkah-langkah sebagai berikut : Peringatan !! Jangan keburu menyelesaikan prosedur berikut kecuali kamu sudah sangat berpengalaman dan mengenal baik perangkat keras internal komputer dan instalasinya. Komponen perangkat keras dalam komputer sangat sensitif terhadap listrik statis. Untuk informasi mengenai penanganan yang benar terhadap komponen komputer, coba cari sebanyak mungkin informasi mengenai komponen yang terpasang di komputer kamu biasanya terdapat pada petunjuk dari pabrikan atau cari aja di google. 1. Shut down komputer kamu, dan kemudian cabut semua perangkat PCI (Peripheral Component Interconnect). 2. Restart komputer kamu. * Jika setup Windows start dengan normal, matikan komputer, kemudian pasang ulang perangkat PCI satu per satu. Jalankan Windows setelah instalasi masing-masing perangkat hardware. Ketika kamu menginstal perangkat yang menyebabkan masalah yang dijelaskan di bagian "GEJALA" seperti sudah disebutkan diatas, cabut perangkat tersebut, dan kemudian lanjutkan pemasangan perangkat PCI lain. * Jika setup Windows tidak berhasil start, cabut satu atau lebih dari modul memori yang terpasang pada komputer kamu. Cukup biarkan satu buah RAM pada komputer untuk menjalankan setup Windows XP. Catatan Windows XP membutuhkan 128 megabytes (MB) RAM. Minimum adalah 64 MB dan maksimum adalah 4 gigabyte (GB). Sebagai contoh, jika dua 256-MB modul memori yang diipasang di komputer kamu, cabut salah satu dari modul memori. Jika Windows mulai berhasil, matikan komputer, kemudian pasang kembali modul RAM satu per satu. Jalankan setup Windows setelah instalasi dari masing-masing modul RAM. Ketika kamu memasang sebuah modul yang menyebabkan masalah yang dijelaskan di bagian "GEJALA", cabut modul RAM, kemudian lanjutkan menginstal modul RAM yang lain. 3. Cek dan tentukan apakah perangkat PCI di komputer kamu kompatibel dengan Windows XP, dengan mengunjungi website Microsoft mengenai Daftar Kompatibilitas Perangkat Keras (Microsoft Hardware Compatibility List - HCL) Read more: http://lughot.blogspot.com/2011/02/mengatasi-error-saat-instalasi-windows.html#ixzz29U3XvwaR

Kajian Perintah DOS

ATTRIB Menampilkan atau mengubah atribut suatu file. Kita lihat format perintahnya C:\Documents and Settings\labkom>attrib /? Displays or changes file attributes. ATTRIB [+R | -R] [+A | -A ] [+S | -S] [+H | -H] [drive:][path][filename] [/S [/D]] + Sets an attribute. - Clears an attribute. R Read-only file attribute. A Archive file attribute. S System file attribute. H Hidden file attribute. [drive:][path][filename] Specifies a file or files for attrib to process. /S Processes matching files in the current folder and all subfolders. /D Processes folders as well. contoh : misalnya kita ingin mengilangkan file-file di drive H yang telah diberi atribut read(r), system (s), disembunyikan/hidden(h) dan arsip(a) maka perintahnya adalah : attrib -s -r -a -h H:\ /s /d CD / CHDIR Menampilkan nama atau mengubah direktori sekarang Bentuk umum Displays the name of or changes the current directory. CHDIR [/D] [drive:][path] CHDIR [..] CD [/D] [drive:][path] CD [..] .. Specifies that you want to change to the parent directory. Type CD drive: to display the current directory in the specified drive. Type CD without parameters to display the current drive and directory. Use the /D switch to change current drive in addition to changing current directory for a drive. If Command Extensions are enabled CHDIR changes as follows: The current directory string is converted to use the same case as the on disk names. So CD C:\TEMP would actually set the current directory to C:\Temp if that is the case on disk. CHDIR command does not treat spaces as delimiters, so it is possible to CD into a subdirectory name that contains a space without surrounding the name with quotes. For example: cd \winnt\profiles\username\programs\start menu is the same as: cd “\winnt\profiles\username\programs\start menu” which is what you would have to type if extensions were disabled. CMD Menjalankan interpreter perintah Windows yang baru. Bentuk umum : Starts a new instance of the Windows XP command interpreter CMD [/A | /U] [/Q] [/D] [/E:ON | /E:OFF] [/F:ON | /F:OFF] [/V:ON | /V:OFF] [[/S] [/C | /K] string] /C Carries out the command specified by string and then terminates /K Carries out the command specified by string but remains /S Modifies the treatment of string after /C or /K (see below) /Q Turns echo off /D Disable execution of AutoRun commands from registry (see below) /A Causes the output of internal commands to a pipe or file to be ANSI /U Causes the output of internal commands to a pipe or file to be Unicode /T:fg Sets the foreground/background colors (see COLOR /? for more info) /E:ON Enable command extensions (see below) /E:OFF Disable command extensions (see below) /F:ON Enable file and directory name completion characters (see below) /F:OFF Disable file and directory name completion characters (see below) /V:ON Enable delayed environment variable expansion using ! as the delimiter. For example, /V:ON would allow !var! to expand the variable var at execution time. The var syntax expands variables at input time, which is quite a different thing when inside of a FOR loop. /V:OFF Disable delayed environment expansion. Note that multiple commands separated by the command separator ‘&&’ are accepted for string if surrounded by quotes. Also, for compatibility reasons, /X is the same as /E:ON, /Y is the same as /E:OFF and /R is the same as /C. Any other switches are ignored. If /C or /K is specified, then the remainder of the command line after the switch is processed as a command line, where the following logic is used to process quote (“) characters: 1. If all of the following conditions are met, then quote characters on the command line are preserved: - no /S switch - exactly two quote characters - no special characters between the two quote characters, where special is one of: &<>()@^| - there are one or more whitespace characters between the the two quote characters - the string between the two quote characters is the name of an executable file. 2. Otherwise, old behavior is to see if the first character is a quote character and if so, strip the leading character and remove the last quote character on the command line, preserving any text after the last quote character. COPY Menyalin satu atau beberapa file ke lokasi lain. DATE Menampilkan atau mengubah tanggal. DEL / ERASE Menghapus satu atau beberapa file. DIR Menampilkan daftar file dan subdirektori dalam sebuah direktori. Bentuk umumnya : DIR [drive:][path][filename] [/A[[:]attributes]] [/B] [/C] [/D] [/L] [/N] [/O[[:]sortorder]] [/P] [/Q] [/S] [/T[[:]timefield]] [/W] [/X] [/4] [drive:][path][filename] Specifies drive, directory, and/or files to list. /A Displays files with specified attributes. attributes D Directories R Read-only files H Hidden files A Files ready for archiving S System files - Prefix meaning not /B Uses bare format (no heading information or summary). /C Display the thousand separator in file sizes. This is the default. Use /-C to disable display of separator. /D Same as wide but files are list sorted by column. /L Uses lowercase. /N New long list format where filenames are on the far right. /O List by files in sorted order. sortorder N By name (alphabetic) S By size (smallest first) E By extension (alphabetic) D By date/time (oldest first) G Group directories first - Prefix to reverse order /P Pauses after each screenful of information. /Q Display the owner of the file. /S Displays files in specified directory and all subdirectories. /T Controls which time field displayed or used for sorting timefield C Creation A Last Access W Last Written /W Uses wide list format. /X This displays the short names generated for non-8dot3 file names. The format is that of /N with the short name inserted before the long name. If no short name is present, blanks are displayed in its place. /4 Displays four-digit years Switches may be preset in the DIRCMD environment variable. Override preset switches by prefixing any switch with – (hyphen)–for example, /-W. DISKCOMP Membandingkan isi dari dua buah disket. DISKCOPY Menyalin isi dari satu disket ke disket lain. ECHO Menampilkan pesan, atau mengubah command echoing on atau off. EXIT Keluar dari program CMD.EXE dan menutup jendela command prompt. FC Membandingkan dua atau beberapa file, dan Menampilkan perbedaan file-file tersebut. FIND Mencari string teks dalam sebuah file atau beberapa file. FORMAT Mem-Format sebuah hardisk/disket untuk digunakan di Windows. HELP Menyediakan informasi bantuan untuk perintah-perintah Windows. LABEL Membuat, mengubah, atau menghapus volume label dari sebuah disket/harddisk. MD / MKDIR Membuat direktori. Bentuk umum Creates a directory. MKDIR [drive:]path MD [drive:]path If Command Extensions are enabled MKDIR changes as follows: MKDIR creates any intermediate directories in the path, if needed. For example, assume \a does not exist then: mkdir \a\b\c\d is the same as: mkdir \a chdir \a mkdir b chdir b mkdir c chdir c mkdir d which is what you would have to type if extensions were disabled. MOVE Memindahkan satu atau beberapa file dari satu direktori ke direktori yang lain. PATH Menampilkan atau mengatur path pencarian untuk executable files. PROMPT Mengubah command prompt Windows. RD /RMDIR Bentuk Umum Removes (deletes) a directory. RMDIR [/S] [/Q] [drive:]path RD [/S] [/Q] [drive:]path /S Removes all directories and files in the specified directory in addition to the directory itself. Used to remove a directory tree. /Q Quiet mode, do not ask if ok to remove a directory tree with /S REN / RENAME Mengubah nama file. TIME Menampilkan atau mengatur waktu sistem. TREE Menampilkan secara grafis struktur direktori dari sebuah drive atau path. TYPE Menampilkan isi dari sebuah file teks.

Perintah DOS Dan KEGUNAANYA

DOS adalah (merupakan) SISTEM Operasi Yang menggunakan antarmuka baris perintah Yang digunakan para pengguna Komputer PADA years Dekade 1980-an. Untuk fasilitas booting Komputer Dan menjalankan beberapa aplikasi untuk perangkat lunak, misalnya WS Dan Lotus. Masih banyak fungsi DOS Yang digunakan PADA Zaman sekarang, terutama Illustrasi menyelesaikan beberapa masalah PADA Komputer hardware. Walaupun Bisa JUGA PADA SISTEM dilakukan Operasi berbasis GUI. Berikut inisial fungsi-fungsi DOS. • Mengorganisasikan atau mengendalikan lingkungan kegiatan Komputer • Mengatur Memori • Mengatur proses imunisasi meliputi masukan Dan data output • Manajemen File • Manajemen direktori Berikut inisial Perintah-perintah DOS Dan Kegunaannya: APPEND: Penyebab MS-DOS untuk melihat dalam direktori lain saat mengedit file atau menjalankan perintah. ARP: Displays, menambahkan, dan menghapus informasi ARP dari perangkat jaringan ASSIGN: Menetapkan huruf drive untuk surat alternatif Assoc: Lihat asosiasi file AT: Jadwalkan waktu untuk menjalankan perintah atau program. ATMADM: Daftar koneksi dan alamat dilihat oleh manajer panggilan ATM Windows. ATTRIB: Tampilan dan perubahan atribut file. BATCH: NRecovery konsol perintah yang mengeksekusi serangkaian perintah dalam file. BOOTCFG: Pemulihan konsol perintah yang memungkinkan pengguna untuk melihat, memodifikasi, dan membangun kembali boot.ini BREAK: Mengaktifkan / menonaktifkan CTRL + C fitur. Cacls: Lihat dan memodifikasi file ACL. HUBUNGI: Panggilan file batch dari yang lain file batch. CD: Perubahan direktori. CHCP: Tambahan keyboard Internasional dan informasi set karakter. Chdir Perubahan direktori. CHKDSK: Periksa hard disk drive berjalan FAT untuk kesalahan. CHKNTFS: Periksa hard disk drive berjalan NTFS untuk kesalahan. PILIHAN: Tentukan daftar dari beberapa pilihan dalam sebuah file batch. CLS: Menghapus layar. CMD: Membuka command interpreter. WARNA: Mudah mengubah latar depan dan warna latar belakang MS-DOS jendela. COMP: Membandingkan file. COMPACT: kompres dan uncompress file. KONTROL: Ikon panel kontrol Buka dari MS-DOS prompt. CONVERT: Konversi FAT ke NTFS. COPY: Menyalin satu atau lebih file ke lokasi alternatif. CTTY: Mengubah komputer perangkat input / output. DATE: Lihat atau mengubah tanggal sistem. DEBUG: Debug utilitas untuk membuat program perakitan untuk memodifikasi pengaturan hardware. Defrag: Re-mengatur hard disk untuk membantu dengan program loading. DEL: Menghapus satu atau lebih file. DELETE: Perintah Pemulihan konsol yang menghapus file. DELTREE: Menghapus satu atau lebih file dan / atau direktori. DIR: Daftar isi dari satu atau lebih direktori. DISABLE: Pemulihan konsol perintah yang menonaktifkan layanan sistem Windows atau driver. DISKCOMP: Bandingkan disk dengan disk lain. Diskcopy: Salin isi dari satu disk DOSKEY: Perintah untuk melihat dan menjalankan perintah yang telah dijalankan di masa lalu. DOSSHELL: Sebuah GUI untuk membantu dengan awal MS-DOS pengguna. DRIVPARM: Memungkinkan menimpa driver perangkat asli. ECHO: Menampilkan pesan dan memungkinkan dan menonaktifkan echo. EDIT: Lihat dan edit file. Edlin: Melihat dan mengedit file. EMM386: Beban Manajer Memori diperpanjang. ENABLE: Perintah Pemulihan konsol untuk mengaktifkan menonaktifkan layanan atau driver. Endlocal: Menghentikan lokalisasi perubahan lingkungan diaktifkan oleh perintah setlocal. ERASE: Menghapus file BUKA: Memperluas file Microsoft Windows kembali ke format aslinya itu. EXIT: Keluar dari command interpreter. EKSTRAK: Ekstrak file dari lemari Microsoft Windows. FASTHELP: Menampilkan daftar perintah MS-DOS dan informasi tentang mereka FC: Bandingkan file. FDISK: Buat partisi pada hard disk drive. MENCARI: Mencari teks dalam sebuah file. FINDSTR: Pencarian untuk string teks dalam sebuah file. FIXBOOT: Menulis sektor boot baru. FIXMBR: Menulis catatan boot baru ke disk drive. UNTUK: Boolean digunakan dalam file batch. FORMAT: Perintah untuk menghapus dan menyiapkan disk drive. FTP: Perintah untuk menghubungkan dan beroperasi pada server FTP. Ftype: Menampilkan atau memodifikasi jenis file yang digunakan dalam asociations ekstensi file. GOTO: Memindahkan file batch untuk label tertentu atau lokasi. GRAFTABL: Tampilkan karakter diperpanjang dalam mode grafis. BANTUAN: Menampilkan daftar perintah dan penjelasan singkat. IF: Memungkinkan untuk file batch untuk melakukan pemrosesan bersyarat. IFSHLP.SYS: 32-bit file manager. IPCONFIG: Perintah Jaringan untuk melihat pengaturan adaptor jaringan dan nilai-nilai yang ditugaskan. KEYB: Perubahan tata letak keyboard. LABEL: Mengubah label disk drive. LH: Muatkan driver perangkat ke memori tinggi. Listsvc: Pemulihan konsol perintah yang menampilkan layanan dan driver. LOADFIX: Muat program di atas 64k pertama. LOADHIGH: Muatkan driver perangkat ke memori tinggi. LOCK: Mengunci hard disk drive. Logon: Pemulihan konsol perintah untuk daftar instalasi dan mengaktifkan login administrator. MAP: Menampilkan nama perangkat drive. MD: Perintah untuk membuat direktori baru. MEM: Tampilan memori pada sistem. Mkdir: Perintah untuk membuat direktori baru. MODE: Memodifikasi port atau pengaturan tampilan. LEBIH: Tampilan satu halaman pada satu waktu. PINDAHKAN: Pindahkan satu atau lebih file dari satu direktori ke direktori lain MSAV: Awal Microsoft scanner Virus. MSD: Diagnostik utilitas. MSCDEX: Utility digunakan untuk memuat dan menyediakan akses ke CD-ROM. Nbtstat: Menampilkan statistik protokol dan TCP / IP yang menggunakan NBT NET: Update, memperbaiki, atau melihat pengaturan jaringan atau network Netsh: Konfigurasi jaringan informasi dinamis dan statis dari MS-DOS. NETSTAT: Menampilkan TCP / IP protokol jaringan statistik dan informasi. NLSFUNC: Beban negara informasi spesifik. NSLookup: Carilah alamat IP dari sebuah domain atau host di jaringan. PATH: Melihat dan memodifikasi lokasi komputer jalan PathPing: Lihat dan menemukan lokasi dari jaringan latency PAUSE: perintah yang digunakan dalam file batch untuk menghentikan pengolahan perintah. PING: Uji / mengirimkan informasi ke komputer lain jaringan atau perangkat jaringan. Popd: Perubahan ke direktori atau jalur jaringan disimpan oleh perintah pushd. POWER: Menghemat daya dengan portables komputer. PRINT: Mencetak data ke port printer. PROMPT: Lihat dan mengubah MS-DOS prompt. Pushd: Toko direktori atau jalur jaringan dalam memori sehingga dapat dikembalikan kepada setiap saat. QBASIC: Buka QBasic. RD: Menghapus direktori kosong. REN: Mengganti nama file atau direktori. Rename: Mengganti nama file atau direktori. Rmdir: Menghapus direktori kosong. RUTE: Lihat dan mengkonfigurasi jendela tabel jaringan rute. Runas: Memungkinkan pengguna untuk menjalankan program pada komputer lain. Scandisk: Jalankan utilitas scandisk. Scanreg: Scan registri dan memulihkan registri dari kesalahan. SET: Mengubah satu variabel atau string yang lain. SETLOCAL: Memungkinkan lingkungan lokal untuk diubah tanpa mempengaruhi apa pun. SAHAM: Menginstall dukungan untuk file sharing dan kemampuan mengunci. SETVER: Perubahan MS-DOS versi untuk mengelabui tua MS-DOS program. SHIFT: Mengubah posisi parameter diganti dalam program batch. SHUTDOWN: Shutdown komputer dari MS-DOS prompt. SMARTDRV: Buat disk cache dalam memori konvensional atau memori diperpanjang. SORT: Mengurutkan input dan menampilkan output ke layar. MULAI: Memulai jendela terpisah di Windows dari MS-DOS prompt. SUBST: Pengganti folder di komputer Anda untuk huruf drive lain. SAKLAR: Hapus menambahkan fungsi-fungsi dari MS-DOS. SYS: Transfer file sistem untuk disk drive. TELNET: Telnet ke komputer lain / perangkat dari prompt. WAKTU: Lihat atau memodifikasi waktu sistem. JUDUL: Mengubah judul MS-DOS jendela mereka. Tracert: visual melihat rute jaringan paket di seluruh jaringan. POHON: Lihat pohon visual dari hard disk drive. TYPE: Menampilkan isi dari file. UNDELETE: Undelete file yang telah dihapus. Unformat: Unformat hard disk drive. UNLOCK: Mengaktifkan disk drive. VER: Menampilkan informasi versi. VERIFIKASI: Mengaktifkan atau menonaktifkan fitur untuk menentukan apakah file telah ditulis dengan benar. VOL: Menampilkan informasi volume tentang perjalanan yang ditunjuk. XCOPY: Menyalin beberapa file, direktori, dan / atau drive dari satu lokasi ke lokasi lain. TRUENAME: Ketika ditempatkan sebelum sebuah file, akan menampilkan seluruh direktori di mana itu ada Taskkill: Hal ini memungkinkan Anda untuk membunuh aplikasi tersebut tidak dibutuhkan atau dikurung

Pengertian GNU, Kernel, Open Source, Live CD

GNU/Linux adalah sebuah sistem operasi yang diciptakan oleh Linus Benedict Torvalds seorang mahasiswa Universitas Helsinki Finlandia di tahun 1991.Proyek GNU ini diluncurkan pada tahun 1984 untuk mengembangkan sebuah sistem operasi lengkap mirip UNIX berbasis perangkat lunak bebas: yaitu sistem GNU (GNU merupakan akronim berulang dari “GNU’s Not Unix”; GNU dilafalkan dengan “genyu”). Varian dari sistem operasi GNU, yang menggunakan kernel Linux, dewasa ini telah digunakan secara meluas. Walau pun sistem ini sering dirujuk sebagai “Linux”, sebetulnya lebih tepat jika disebut sistem GNU/Linux. Ada salah satu fitur atau kemampuan yang sangat menarik dari GNU/Linux yang belum ada pada sistem operasi populer lainnya, yaitu menjalankan sistem operasi dan aplikasi lengkap tanpa menginstalnya di hard disk. Dengan cara ini dengan mudah kita dapat menggunakan GNU/Linux di komputer orang lain karena tak perlu menginstalnya (tak perlu mengutak-atik hard disk dan partisinya). Sejarah sistem operasi Linux berkaitan erat dengan proyek GNU, proyek program bebas freeware terkenal diketuai oleh Richard Stallman. Proyek GNU diawali pada tahun 1983 untuk membuat sistem operasi seperti Unix lengkap — kompiler, utiliti aplikasi, utiliti pembuatan dan seterusnya — diciptakan sepenuhnya dengan perangkat lunak bebas. Pada tahun 1991, pada saat versi pertama kerangka Linux ditulis, proyek GNU telah menghasilkan hampir semua komponen sistem ini — kecuali kernel. Torvalds dan pembuat kernel seperti Linux menyesuaikan kernel mereka supaya dapat berfungsi dengan komponen GNU, dan seterusnya mengeluarkan Sistem operasi yang cukup berfungsi. Oleh karena itu, Linux melengkapi ruang terakhir dalam rancangan GNU. Beberapa distro Linux Live CD yang banyak dipakai antara lain Knoppix, SUSE Live Eval, Mandrake Move, Gentoo Live CD, Slackware Live CD dll. Meskipun bentuknya Live CD, tetapi distro tersebut memiliki fungsi yang sama dengan distro-distro terinstal. Di dalam CD tersebut, sudah terdapat paket-paket umum yang biasa kita jumpai di distro Linux besar, seperti: OpenOffice, KOffice, XMMS, GIMP, Konqueror, dan sebagainya. Namun ada beberapa pengecualian, yaitu beberapa paket yang memang sangat besar dan kiranya tidaklah umum digunakan oleh home user, mengingat kapasitas CD yang terbatas, yaitu sekitar 700MB. Kepraktisan itu ada batasnya karena selama operasionalnya, Linux Live CD tidak mempunyai sebuah tempat khusus di dalam harddisk. Linux Live CD hanya memiliki tempat di memori utama (RAM), sehingga setelah di-restart, semua isi RAM akan dikosongkan dan Linux Live CD harus melakukan inisialisasi ulang untuk mendeteksi semua perangkat keras yang dimiliki oleh user. Selain itu, kinerja dari Linux Live CD sendiri juga tidak bisa maksimal, karena kecepatan komputer untuk mengakses CD-ROM jauh lebih lambat dibandingkan dengan kecepatan mengakses harddisk. Dalam ilmu komputer, kernel adalah suatu perangkat lunak yang menjadi bagian utama dari sebuah sistem operasi. Tugasnya melayani bermacam program aplikasi untuk mengakses perangkat keras komputer secara aman. Istilah Linux sebetulnya hanya mengacu pada kernel dari suatu sistem operasi. Kernel adalah Jembatan antara hardware dan aplikasi-aplikasi yg menterjemahkan bahasa software sehingga mampu dimengerti dan diproses oleh hardware sesuai dengan permintaan. Karena akses terhadap perangkat keras terbatas, sedangkan ada lebih dari satu program yang harus dilayani dalam waktu yang bersamaan, maka kernel juga bertugas untuk mengatur kapan dan berapa lama suatu program dapat menggunakan satu bagian perangkat keras tersebut. Hal tersebut dinamakan sebagai multiplexing. Akses kepada perangkat keras secara langsung merupakan masalah yang kompleks, oleh karena itu kernel biasanya mengimplementasikan sekumpulan abstraksi hardware. Abstraksi-abstraksi tersebut merupakan sebuah cara untuk menyembunyikan kompleksitas, dan memungkinkan akses kepada perangkat keras menjadi mudah dan seragam. Sehingga abstraksi pada akhirnya memudahkan pekerjaan programer. Sebuah kernel sistem operasi tidak harus ada dan dibutuhkan untuk menjalankan sebuah komputer. Program dapat langsung dijalankan secara langsung di dalam sebuah mesin (contohnya adalah CMOS Setup) sehingga para pembuat program tersebut membuat program tanpa adanya dukungan dari sistem operasi atau hardware abstraction. Cara kerja seperti ini, adalah cara kerja yang digunakan pada zaman awal-awal dikembangkannya komputer (pada sekitar tahun 1950). Kerugian dari diterapkannya metode ini adalah pengguna harus melakukan reset ulang komputer tersebut dan memuatkan program lainnya untuk berpindah program, dari satu program ke program lainnya. Selanjutnya, para pembuat program tersebut membuat beberapa komponen program yang sengaja ditinggalkan di dalam komputer, seperti halnya loader atau debugger, atau dimuat dari dalam ROM (Read-Only Memory). Seiring dengan perkembangan zaman komputer yang mengalami akselerasi yang signifikan, metode ini selanjutnya membentuk apa yang disebut dengan kernel sistem operasi. Selanjutnya, para arsitek sistem operasi mengembangkan kernel sistem operasi yang pada akhirnya terbagi menjadi empat bagian yang secara desain berbeda, sebagai berikut: Monolithic Kernel. Monolithic kernel mengintegrasikan banyak fungsi di dalam kernel dan menyediakan lapisan abstraksi perangkat keras secara penuh terhadap perangkat keras yang berada di bawah sistem operasi. Microkernel. Microkernel menyediakan sedikit saja dari abstraksi perangkat keras dan menggunakan aplikasi yang berjalan di atasnya—yang disebut dengan server—untuk melakukan beberapa fungsionalitas lainnya. Hybrid kernel. Hybrid kernel adalah pendekatan desain microkernel yang dimodifikasi. Pada hybrid kernel, terdapat beberapa tambahan kode di dalam ruangan kernel untuk meningkatkan performanya. Exokernel. Exokernel menyediakan hardware abstraction secara minimal, sehingga program dapat mengakses hardware secara langsung. Dalam pendekatan desain exokernel, library yang dimiliki oleh sistem operasi dapat melakukan abstraksi yang mirip dengan abstraksi yang dilakukan dalam desain monolithic kernel. open source adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu orang/lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehingga pola Open Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak. Pengembangan Linux bersifat open source artinya source code dari aplikasi pembentuk sistem dan aplikasi lainnya diberikan secara terbuka sehingga setiap orang dapat melakukan modifikasi atau kustomisasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pola Open Source lahir karena kebebasan berkarya, tanpa intervensi berpikir dan mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan produk yang cocok. Kebebasan menjadi pertimbangan utama ketika dilepas ke publik. Komunitas yang lain mendapat kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik, merevisi ulang, membenarkan ataupun bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab. Pada intinya konsep sumber terbuka adalah membuka “kode sumber” dari sebuah perangkat lunak. Konsep ini terasa aneh pada awalnya dikarenakan kode sumber merupakan kunci dari sebuah perangkat lunak. Dengan diketahui logika yang ada di kode sumber, maka orang lain semestinya dapat membuat perangkat lunak yang sama fungsinya. Sumber terbuka hanya sebatas itu. Artinya, dia tidak harus gratis. Definisi sumber terbuka yang asli adalah seperti tertuang dalam OSD (Open Source Definition)/Definisi sumber terbuka. Pergerakan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka saat ini membagi pergerakannya dengan pandangan dan tujuan yang berbeda. Sumber terbuka adalah pengembangan secara metodelogi, perangkat lunak tidak bebas adalah solusi suboptimal. Bagi pergerakan perangkat lunak bebas, perangkat lunak tidak bebas adalah masalah sosial dan perangkat lunak bebas adalah solusi.

engertian Tentang Kernel

Kernel adalah suatu perangkat lunak yang menjadi bagian utama dari sebuah sistem operasi. Tugasnya melayani bermacam program aplikasi untuk mengakses perangkat keras komputer secara aman. Karena akses terhadap perangkat keras terbatas, sedangkan ada lebih dari satu program yang harus dilayani dalam waktu yang bersamaan, maka kernel juga bertugas untuk mengatur kapan dan berapa lama suatu program dapat menggunakan satu bagian perangkat keras tersebut. Hal tersebut dinamakan sebagai multiplexing. Akses kepada perangkat keras secara langsung merupakan masalah yang kompleks, oleh karena itu kernel biasanya mengimplementasikan sekumpulan abstraksi hardware. Abstraksi-abstraksi tersebut merupakan sebuah cara untuk menyembunyikan kompleksitas, dan memungkinkan akses kepada perangkat keras menjadi mudah dan seragam. Sehingga abstraksi pada akhirnya memudahkan pekerjaan programer. Untuk menjalankan sebuah komputer kita tidak harus menggunakan kernel sistem operasi. Sebuah program dapat saja langsung di- load dan dijalankan diatas mesin 'telanjang' komputer, yaitu bilamana pembuat program ingin melakukan pekerjaannya tanpa bantuan abstraksi perangkat keras atau bantuan sistem operasi. Teknik ini digunakan oleh komputer generasi awal, sehingga bila kita ingin berpindah dari satu program ke program lain, kita harus mereset dan meload kembali program-program tersebut. Ada 4 kategori kernel: 1. Monolithic kernel. Kernel yang menyediakan abstraksi perangkat keras yang kaya dan tangguh. 2. Microkernel. Kernel yang menyediakan hanya sekumpulan kecil abstraksi perangkat keras sederhana, dan menggunakan aplikasi-aplikasi yang disebut sebagai server untuk menyediakan fungsi-fungsi lainnya. 3. Hybrid (modifikasi dari microkernel). Kernel yang mirip microkernel, tetapi ia juga memasukkan beberapa kode tambahan di kernel agar ia menjadi lebih cepat. 4. Exokernel. Kernel yang tidak menyediakan sama sekali abstraksi hardware, tapi ia menyediakan sekumpulan pustaka yang menyediakan fungsi-fungsi akses ke perangkat keras secara langsung atau hampir-hampir langsung. Dari keempat kategori kernel yang disebutkan diatas, kernel Linux termasuk kategori monolithic kernel. Kernel Linux berbeda dengan sistem Linux. Kernel Linux merupakan sebuah perangkat lunak orisinil yang dibuat oleh komunitas Linux, sedangkan sistem Linux, yang dikenal saat ini, mengandung banyak komponen yang dibuat sendiri atau dipinjam dari proyek pengembangan lain. Kernel Linux pertama yang dipublikasikan adalah versi 0.01, pada tanggal 14 Maret 1991. Sistem berkas yang didukung hanya sistem berkas Minix. Kernel pertama dibuat berdasarkan kerangka Minix (sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andy Tanenbaum). Tetapi, kernel tersebut sudah mengimplementasi proses UNIX secara tepat. Pada tanggal 14 Maret 1994 dirilis versi 1.0, yang merupakan tonggak sejarah Linux. Versi ini adalah kulminasi dari tiga tahun perkembangan yang cepat dari kernel Linux. Fitur baru terbesar yang disediakan adalah jaringan. Versi 1.0 mampu mendukung protokol standar jaringan TCP/IP. Kernel 1.0 juga memiliki sistem berkas yang lebih baik tanpa batasan-batasan sistem berkas Minix. Sejumlah dukungan perangkat keras ekstra juga dimasukkan ke dalam rilis ini. Dukungan perangkat keras telah berkembang termasuk diantaranya floppy-disk, CD-ROM, sound card, berbagai mouse, dan keyboard internasional. Dukungan juga diberikan terhadap modul kernel yang loadable dan unloadable secara dinamis. Satu tahun kemudian dirilis kernel versi 1.2. Kernel ini mendukung variasi perangkat keras yang lebih luas. Pengembang telah memperbaharui networking stack untuk menyediakan support bagi protokol IPX, dan membuat implementasi IP lebih lengkap dengan memberikan fungsi accounting dan firewalling. Kernel 1.2 ini merupakan kernel Linux terakhir yang PC-only. Konsentrasi lebih diberikan pada dukungan perangkat keras dan memperbanyak implementasi lengkap pada fungsi-fungsi yang ada. Pada bulan Juni 1996, kernel Linux 2.0 dirilis. Versi ini memiliki dua kemampuan baru yang penting, yaitu dukungan terhadap multiple architecture dan multiprocessor architectures. Kode untuk manajemen memori telah diperbaiki sehingga kinerja sistem berkas dan memori virtual meningkat. Untuk pertama kalinya, file system caching dikembangkan ke networked file systems, juga sudah didukung writable memory mapped regions. Kernel 2.0 sudah memberikan kinerja TCP/IP yang lebih baik, ditambah dengan sejumlah protokol jaringan baru. Kemampuan untuk memakai remote netware dan SMB (Microsoft LanManager) network volumes juga telah ditambahkan pada versi terbaru ini. Tambahan lain adalah dukungan internal kernel threads, penanganan dependencies antara modul-modul loadable, dan loading otomatis modul berdasarkan permintaan (on demand). Konfigurasi dinamis dari kernel pada run time telah diperbaiki melalui konfigurasi interface yang baru dan standar.

Mengatasi Error Saat Instalasi Windows XP

Kali ini lughot akan memberikan sedikit informasi kepada sobat tentang cara untuk mengatasi error Instalasi XP .. Pernahkah sobat ketika meng-install atau meng-upgrade komputer sobat dengan menggunakan CD setup Windows XP, mungkin mengalami satu atau lebih dari gejala berikut: GEJALA : * Komputer kamu restart sendiri pada interval/selang waktu yang acak. * Ketika pertama kali menghidupkan komputer, kamu akan menerima peringatan seperti berikut: Windows could not start because the following file is missing or corrupt : System32 \ DRIVERS \ pci.sys * Ketika kamu start komputer dengan menggunakan Windows XP Recovery Console atau memulai setup dari Windows XP CD-ROM, terdapat pesan error salah satu dari pesan kesalahan berikut: Setupdd.sys could not be loaded. Error code 4. atau : Setupdd.sys could not be loaded. Error code 7. PENYEBAB : Masalah ini dapat terjadi jika komputer kamu berisi komponen perangkat keras yang rusak atau tidak kompatibel dengan Windows XP. PENANGANAN : Nah, untuk mengatasi permasalahan setup Windows XP seperti telah disebutkan diatas, ikuti langkah-langkah sebagai berikut : Peringatan !! Jangan keburu menyelesaikan prosedur berikut kecuali kamu sudah sangat berpengalaman dan mengenal baik perangkat keras internal komputer dan instalasinya. Komponen perangkat keras dalam komputer sangat sensitif terhadap listrik statis. Untuk informasi mengenai penanganan yang benar terhadap komponen komputer, coba cari sebanyak mungkin informasi mengenai komponen yang terpasang di komputer kamu biasanya terdapat pada petunjuk dari pabrikan atau cari aja di google. 1. Shut down komputer kamu, dan kemudian cabut semua perangkat PCI (Peripheral Component Interconnect). 2. Restart komputer kamu. * Jika setup Windows start dengan normal, matikan komputer, kemudian pasang ulang perangkat PCI satu per satu. Jalankan Windows setelah instalasi masing-masing perangkat hardware. Ketika kamu menginstal perangkat yang menyebabkan masalah yang dijelaskan di bagian "GEJALA" seperti sudah disebutkan diatas, cabut perangkat tersebut, dan kemudian lanjutkan pemasangan perangkat PCI lain. * Jika setup Windows tidak berhasil start, cabut satu atau lebih dari modul memori yang terpasang pada komputer kamu. Cukup biarkan satu buah RAM pada komputer untuk menjalankan setup Windows XP. Catatan Windows XP membutuhkan 128 megabytes (MB) RAM. Minimum adalah 64 MB dan maksimum adalah 4 gigabyte (GB). Sebagai contoh, jika dua 256-MB modul memori yang diipasang di komputer kamu, cabut salah satu dari modul memori. Jika Windows mulai berhasil, matikan komputer, kemudian pasang kembali modul RAM satu per satu. Jalankan setup Windows setelah instalasi dari masing-masing modul RAM. Ketika kamu memasang sebuah modul yang menyebabkan masalah yang dijelaskan di bagian "GEJALA", cabut modul RAM, kemudian lanjutkan menginstal modul RAM yang lain. 3. Cek dan tentukan apakah perangkat PCI di komputer kamu kompatibel dengan Windows XP, dengan mengunjungi website Microsoft mengenai Daftar Kompatibilitas Perangkat Keras (Microsoft Hardware Compatibility List - HCL)

Masalah Yang Sering Terjadi Pada Windows XP

Bagi anda yang bekerja menggunakan komputer dengan sistem operasi windows xp, mungkin ini saatnya anda selalu menyertakan CD instalasi windows tersebut untuk menyertai kemana komputer itu anda bawa. Banyak sekali masalah yang timbul menyerang komputer kita dan dapat diselesaikan dengan menggunakan CD instalasi windows tersebut. Terutama apabila kita menemukan masalah kegagalan boot, yang sebagian besar solusinya ada di tangan CD instalasi tersebut. Perlu kita ketahui juga bahwa dalam proses booting, windows akan melewati beberapa tasking atau tahapan sebelum siap digunakan. Berikut ini adalah beberapa tahapan booting pada Windows XP, dan di tiap tahapan ini sering kali terdapat masalah yang mengakibatkan kegagalan booting itu sendiri. 1. Initializing BIOS. Kegagalan dalam tahap ini jarang sekali ditemukan, kecuali komputer pernah mengalami kejutan listrik seperti terkena petir atau kejutan listrik lainnya yang menyebabkan BIOS rusak. Habisnya baterai BIOS pun tidak akan menyebabkan kegagalan dalam tahap ini. 2. Initializing Master Boot Record (MBR). Dalam tahap ini BIOS memeriksa MBR dan memulai sekuens booting. Kegagalan dalam tahap ini biasanya akan muncul pesan “Missing Operating System” sehingga akses ditolak. Solusinya adalah dengan cara menulis ulang MBR. Caranya, Booting dengan CD instalasi Windows XP –> pilih Recovery console atau Tekan R selama proses booting CD. Ketika sudah muncul recovery console nya ketik fixmbr. Maka windows akan memperbaiki MBR yang rusak. 3. Initializing Partition Boot Record (PBR). Dalam tahap ini tasking yang dijalankan adalah memeriksa tersedianya file booting yang dibutuhkan. Kegagalan dalam tahap ini, yaitu partisi tidak dikenali akan memunculkan pesan “Invalid Partition Table“. Solusinya adalah dengan menggunakan tools TestDisk dan pilih “Fix Partition Table” atau “Recover Deleted Partition“. 4. Initializing NTLoader. Pada tahap ini PBR mengaktifkan ntldr.exe yang me-load boot-manager boot.ini. Kegagalan dalam tahap ini adalah tidak ditemukannya file ntldr.exe, atau dengan pesan error “NTLDR is missing“. Solusinya yaitu dengan mengcopykan file ntldr.exe lewat recovery console (boot dengan CD instalasi Windows). Caranya ketikkan fixboot c: pada recovery console, lalu copy file ntldr dari CD setup ke harddisk dengan mengetikkan copy d:\i386\ntldr c: 5. Initializing Boot Menu. Pada tahap ini file boot.ini akan menampilkan menu boot, atau dalam kondisi default user secara otomatis memilih Windows XP. Kegagalan dalam tahap ini adalah tidakk ditemukannya file boot.ini dengan pesan error “Invalid boot.ini“. Solusinya adalah dengan memperbaiki sektor boot. Caranya masuk ke dalam recovery console (booting dengan menggunakan CD Instalasi Windows) dan ketikkan bootcfg /rebuild. 6. Initializing NTdetect. Pada tahap ini tasking yang dijalankan adalah pemeriksaan terhadap semua komponen hardware yang terpasang. Kegagalan dalam tahap ini merupakan crash dengan pesan error. Biasanya anda akan mendapatkan pesan error “NTLDR is missing” atau “Disk I/O Error, Error=0000 10000 NTdetect“. Solusinya adalah mengcopykan kembali file ntdetect yang hilang. Caranya masuk ke dalam recovery console (booting dengan menggunakan CD Instalasi Windows) dan mengcopykan file ntdetect.com dari CD setup XP ke dalam harddisk, dengan mengetikkan copy d:\i386\ntdetect.com c:. 7. Aktifasi Kernel/HAL. Pada tahap ini tasking yang dijalankan adalah mengaktifkan Kernel Windows dan Hardware Abstraction Layer (HAL). Kegagalan dalam tahap ini biasanya ditandai dengan blue screen. Booting dihentikan dengan “Blue Screen of Death“. Bila aanda mengalami kegagalan dalam tahap ini solusi terbaik adalah dengan memformat ulang instalasi windows XP anda. 8. Aktivasi Driver. Pada tahap ini XP mengaktifkan semua driver hardware yang dibutuhkan dan diberikan status activated dalam registry. Kegagalan dalam tahap ini biasanya ditandai dengan blue screen dengan pesan error “IRQ_LESS_OR_EQUAL“. Solusinya adalah dengan Safe Mode Booting. Caranya, tekan F5 saat proses booting sampai keluar setup menu. Pilih safe mode dan biarkan windows berjalan dalam safe mode. Buang atau Uninstal driver yang rusak. Bila tidak membantu cobalah men-disable hardware yang error tersebut pada device manager. Atau bila memungkinkan lepaslah hardware yang error tersebut dari komputer anda. 9. Initializing Kernel. Pada tahap ini ntloader menyerahkan kekuasan pemerintahan kepada kernel windows. Kegagalan dalam tahap ini ditandai dengan windows hang pada proses “Windows is Starting Up“. Solusinya adalah dengan minta bantuan dari Microsoft. Caranya lewat internet masuk ke alamat http://support.microsoft.com/kb/314477/. Di sini para developer windows akan memberikan pilihan solusi untuk beberapa kemungkinan kesalahan. 10. Mengaktifkan Services. Pada tahap ini tasking yang dijalankan adalah mengaktifkan service smss.exe, winlogon.exe, Isass.exe, dan services.exe. Kegagalan dalam tahap ini sering ditandai dengan dengan blue screen atau pesan kesalahan yang tidak jelas. Tidak jarang windows hang begitu saja. Waspadai bila anda adalah korban dari trojan. Caranya masuk ke dalam safe mode dan coba delete malware ini. Apabila anda tidak bisa sampai ke desktop cobalah memperbaiki XP dengan CD setup. Install ulang mungkin jalan terakhir yang dapat dilakukan. 11. Login. Pada tahap ini windows meminta input nama pengguna dan password. Kegagalan dalam tahap ini biasanya ditandai dengan pesan error “incorrect user name or password“. Coba ulangi kembali memasukkan password anda. 12. XP siap bekerja. Banyak masalah dapat terjadi dalam tahap ini. Namun beberapa masalah dapat diatasi dalam safe mode. Sebuah tips ringan apabila anda tiba-tiba menemukan kesalahan dalam komputer anda, padahal sebelumnya anda mengoperasikan dengan status normal. Anda dapat mencoba mengembalikan konfigurasi awal sebelum masalah itu muncul, yaitu dengan cara tekan F5 pada saat proses booting sampai keluar startup menu. Pilih Last Known Good Configuration (your most recent settings that worked). Ini adalah langkah awal yang paling mudah untuk mengatasi masalah yang tiba-tiba muncul.

Selasa, 02 Oktober 2012

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA (PENYAKIT AKIBAT KERJA)




Pasal 1
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.

Pasal 2
Setiap tenaga kerja yang menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja berhak mendapat jaminan Kecelakaan Kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja berakhir.

Pasal 3
(1) Hak atas Jaminan Kecelakaan Kerja bagi tenaga kerja yang hubungan kerjanya telah berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diberikan, apabila menurut hasil diagnosis dokter yang merawat penyakit tersebut diakibatkan oleh pekerjaan selama tenaga kerja yang bersangkutan masih dalam hubungan kerja.
(2) Hak jaminan kecelakaan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diberikan, apabila penyakit tersebut timbul dalam waktu paling lama 3 (tiga) tahun terhitung sejak hubungan kerja tersebut berakhir.

Pasal 4
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan Presiden ini.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes